Tujuh WBP Rutan Surakarta Berpartisipasi dalam Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan di Nusakambangan
Cilacap – Sebanyak tujuh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Surakarta turut berpartisipasi dalam kegiatan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah. Kegiatan yang diikuti oleh warga binaan dari seluruh Lapas, Rutan, dan LPKA se-Jawa Tengah ini berlangsung selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Juli 2025, dan berlokasi di halaman luar Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan.
Perkemahan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Tengah, Mardi Santoso yang sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi para warga binaan.
Adapun ketujuh warga binaan Rutan Surakarta yang mengikuti kegiatan ini merupakan warga binaan yang telah memenuhi persyaratan Asimilasi serta telah memperoleh persetujuan dari Kakanwil Ditjenpas Jateng, sehingga dinilai layak untuk dilibatkan dalam kegiatan di luar lingkungan Rutan.
Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami sangat mendukung penuh partisipasi warga binaan dalam perkemahan Satya Dharma Bhakti ini. Kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah pembinaan mental dan karakter, tetapi juga menjadi sarana mempererat rasa kebersamaan serta menanamkan nilai-nilai kemandirian dan kedisiplinan. Harapannya, para warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” ujar Bhanad.
Dengan mengikuti perkemahan ini, diharapkan warga binaan semakin termotivasi untuk berproses menjadi pribadi yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan siap kembali berkontribusi positif di tengah masyarakat.serta mendorong sistem pemasyarakatan yang lebih humanis, inklusif, dan berorientasi pada pemulihan,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Beliau juga memberikan pesan khusus kepada warga binaan agar menjadikan perkemahan ini sebagai momentum introspeksi dan pembuktian diri.
“Kesalahan masa lalu bukanlah akhir dari segalanya. Mari manfaatkan waktu yang ada untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dan kepada seluruh petugas, teruslah menjadi jembatan perubahan dengan semangat profesionalisme dan empati,” tutupnya.
Dengan mengucapkan doa dan harapan, beliau secara resmi membuka Perkemahan Satya Dharma Bakti Pemasyarakatan Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi simbol sinergi pembinaan karakter, sekaligus ladang harapan bagi masa depan yang lebih cerah bagi para warga binaan.