Dalang Cilik Ki Fathan Assegaf Putra Tampil Memukau di Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta

Dalang Cilik Ki Fathan Assegaf Putra Tampil Memukau di Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta

Surakarta 20 Juli 2025, Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta (TBS) menjadi tuan rumah acara spektakuler “Temu Dalang Bocah Nusantara ke 10 Tahun 2025/Festival Dalang Bocah Nusantara “. Acara ini dimeriahkan oleh penampilan para dalang cilik dari seluruh Indonesia, termasuk Ki Fathan Assegaf Putra, yang merupakan perwakilan dari Sanggar Junggiri, Singopuran, Kartasura.

Sanggar Junggiri, yang dimiliki oleh Ki Aryo Pranowo,S.Sn, telah menjadi tempat bagi Ki Fathan Assegaf Putra untuk mengembangkan bakatnya sebagai dalang cilik. Ki Fathan Assegaf Putra, yang masih berusia muda dan baru duduk di kelas 4 SD N Wirogunan 01. membawakan lakon Gatotkaca Lahir dengan sangat memukau.

Ki Fathan Assegaf Putra merupakan putra dari Dr. Suratno, S.H., M.H., yang juga mendukung penuh kegiatan ini. Dr. Suratno berharap bahwa banyak generasi muda terutama anak-anak dapat mencintai wayang kulit dan mau belajar wayang. “Saya sangat mendukung karena untuk nguri-uri budaya, dan saya kenalkan anak saya wayang sejak kecil,” ujar Dr. Suratno.

Ki Aryo Pranowo,S.Sn, pemilik Sanggar Junggiri sekaligus Guru dari Fathan juga berharap bahwa banyak generasi muda terutama anak-anak dapat mencintai wayang kulit dan mau belajar wayang. “Harapannya semoga banyak generasi muda terutama anak-anak mencintai wayang kulit dan mau belajar wayang,” ujarnya.

Penampilan Ki Fathan Assegaf Putra sangat memukau penonton. Ia berhasil membawakan lakon Gatotkaca Lahir dengan sangat apik dan menarik. Dengan demikian, Ki Fathan Assegaf Putra telah menjadi contoh bagi generasi muda lainnya dalam melestarikan budaya wayang kulit.

Acara “Temu Dalang Bocah Nusantara ke 10 Tahun 2025/Festival Dalang Bocah Nusantara” ini bertujuan untuk melestarikan budaya wayang kulit dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya acara ini, diharapkan banyak generasi muda terutama anak-anak dapat mencintai wayang kulit dan mau belajar wayang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *