SOLO — Yayasan Forum Budaya Mataram (FBM) menggagas pembangunan patung Pahlawan Nasional Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai ikon baru Kota Surakarta. Usulan tersebut disampaikan dalam rapat kerja pengurus harian FBM yang digelar di sekretariat yayasan, kawasan Sriwedari, Jumat (16/5/2025).
Ketua Umum FBM, Dr. BRM Kusuma Putra, S.H., M.H., menjelaskan bahwa patung PB X diharapkan menjadi simbol budaya sekaligus edukasi sejarah bagi masyarakat. Menurut dia, Solo sebagai Kota Budaya memerlukan representasi visual yang kuat dari tokoh-tokoh berpengaruh dalam sejarah bangsa.
“PB X bukan hanya raja Keraton Surakarta, tetapi juga tokoh nasional yang berjasa besar dalam mendukung gerakan kebangkitan nasional. Beliau mendukung berdirinya Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, serta membangun banyak fasilitas umum yang masih dikenang hingga kini,” ujar Kusuma.
Menurut dia, pembangunan patung ini akan dikaji secara mendalam oleh tim FBM yang terdiri dari sejarawan, budayawan, dan akademisi. Kajian akan mencakup aspek historis, artistik, hingga kelayakan lokasi sebelum rencana diajukan kepada pemerintah daerah.
FBM menilai pentingnya revitalisasi simbol budaya di ruang publik seiring tantangan zaman yang membuat nilai-nilai tradisional kian terpinggirkan. “Kami prihatin dengan pembangunan yang kadang mengabaikan akar budaya. Padahal Solo punya kekayaan sejarah yang bisa menjadi kekuatan identitas daerah,” kata Kusuma.
Paku Buwono X adalah raja Surakarta yang dikenal progresif pada masanya. Ia memimpin pada periode 1893–1939 dan aktif dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan. Pada 2023, pemerintah pusat menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada beliau atas jasa-jasanya dalam perjuangan kebangsaan.
Apabila terwujud, patung PB X diharapkan tidak sekadar menjadi monumen fisik, tetapi juga sarana penguatan memori kolektif masyarakat terhadap sejarah kebudayaan Jawa dan nasional.