Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Gelar Kirab Pusaka 1 Suro, Tradisi Sakral Tahunan Kraton Surakarta

Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Gelar Kirab Pusaka 1 Suro, Tradisi Sakral Tahunan Kraton Surakarta

Surakarta-Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi sakral Kirab Pusaka 1 Suro pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Prosesi kirab ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, yang membawa pusaka utama Kraton. Acara ini dimulai pukul 20.00 WIB dari dalam Kraton melalui pintu Kori Kamandungan, diawali dengan doa wilujengan di Sasana Maligi yang dipimpin ulama Kraton.

Kirab ini menampilkan pusaka-pusaka sakral yang dikawal oleh lima ekor kebo bule, termasuk Kanjeng Kyai Slamet yang memimpin barisan terdepan. Pusaka-pusaka ini memiliki makna historis dan simbolis yang kuat, menjadi lambang peradaban, keberanian, serta kebijaksanaan leluhur. Tujuh dari total 13 pusaka utama Kraton disemayamkan selama prosesi berlangsung, menambah kemegahan acara ini.

Sejumlah tokoh nasional hadir dalam prosesi ini, di antaranya Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur Jawa Tengah Muhammad Lutfi, Wali Kota Surakarta Respati Ardi, dan Wakil Wali Kota Astrid. Ribuan abdi dalem dan ratusan ribu masyarakat tumpah ruah menyaksikan kirab yang menjadi agenda tahunan Kraton. Kehadiran mereka menambah kesakralan dan kemeriahan acara ini.

Pengageng Sasana Wilapa, KPA Danni Nur Adiningrat, menegaskan bahwa kirab ini bukan sekadar pelestarian tradisi, tetapi juga merupakan sarana spiritual dan refleksi diri. “Malam Suro menjadi momentum untuk mengingat perjalanan setahun ke belakang dan menyiapkan diri menyambut tahun yang baru dengan niat kebaikan,” ujarnya. Dengan demikian, kirab ini menjadi lebih dari sekadar acara budaya, tetapi juga sebagai sarana introspeksi dan pembersihan diri.

Danni berharap kirab ini menjadi pemantik semangat masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya masing-masing. “Harapan kami, seluruh masyarakat dari berbagai suku dan latar belakang bisa lebih memperhatikan dan melestarikan adat serta budaya daerah,” tutupnya. Dengan demikian, kirab ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk melestarikan budaya dan tradisi yang dimiliki.

Kirab Pusaka 1 Suro ini merupakan acara yang sangat penting bagi masyarakat Jawa, terutama bagi warga Surakarta. Dengan kemegahan dan kesakralan acara ini, masyarakat dapat mengenang sejarah dan melestarikan budaya Jawa yang kaya dan beragam. Semoga acara ini dapat terus berlangsung dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya.

Ratih/red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *