Tradisi Suro Kraton Surakarta Ditutup di Alas Krendowahono
Karanganyar – Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi menutup rangkaian tradisi Wilujengan Kiblat Sekawan dalam rangka Bulan Suro 2025 atau Tahun Jawa Dal 1959 dengan menggelar Wilujengan dan Caos Sesaji di Alas Krendowahono, Dusun Krendowahono, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (10/7/2025).
Upacara adat ini digelar atas titah SISKS Pakoe Boewono XIII dan dipimpin langsung oleh Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adipati Dipokusumo. Turut hadir Pengageng Keputren Kraton GKR Alit serta adik PB XIII, GRAy. Koes Rahmaniyah. Sejumlah keluarga, kerabat, hingga Abdi Dalem juga hadir mengikuti prosesi dengan khidmat dan penuh penghormatan.
Rangkaian acara diawali dengan dhawuh (titah) dari KGPH Adipati Dipokusumo kepada para Ulama Kraton yang hadir untuk memimpin doa bersama. Doa-doa pun mengalir, memohon keselamatan dan perlindungan bagi kraton dan seluruh masyarakat. Sentono Dalem dan Abdi Dalem tampak larut dalam suasana sakral, dengan kidung doa yang mengiringi suasana hening di dalam kawasan hutan keramat.
Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adipati Dipokusumo, menjelaskan bahwa prosesi di Alas Krendowahono ini menjadi pamungkas rangkaian Wilujengan Kiblat Sekawan yang dilaksanakan setiap tahun di empat penjuru.
“Rangkaian kegiatan ini adalah bagian dari Wilujengan Kiblat Sekawan yang rutin dilakukan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sesuai adat turun-temurun. Tujuannya adalah memohon keselamatan, berkah, dan tuntunan agar dijauhkan dari marabahaya,” jelas Dipokusumo yang akrab disapa Gusti Dipo.
Wilujengan Kiblat Sekawan merupakan tradisi sakral yang dilaksanakan Kraton Surakarta setiap Bulan Suro. Prosesi ini dilakukan di empat titik penjuru yang diyakini sakral, yakni Gunung Lawu (arah timur), Pantai Parangkusumo (selatan), Gunung Merapi (barat), dan Alas Krendowahono (utara). Keempat lokasi tersebut dianggap sebagai penyangga berdirinya Kraton Surakarta.
Alas Krendowahono sendiri dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Bathari Kalayuwati atau Dewi Durga yang diyakini menjadi pelindung gaib Kraton Surakarta di arah utara. Selain itu, hutan ini juga dikenal sebagai saksi peristiwa bersejarah pertemuan Sri Susuhunan Pakubuwana VI dengan Pangeran Diponegoro untuk menyusun strategi perlawanan terhadap penjajah Belanda. Beberapa sumber bahkan menyebut Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto pernah bertirakat di tempat ini saat menghadapi persoalan kenegaraan.
Meski rangkaian Wilujengan Kiblat Sekawan resmi berakhir, Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih akan melanjutkan sejumlah tradisi dalam rangka Bulan Suro 2025. Beberapa agenda di antaranya Wilujengan di Petilasan Kahyangan Dlepih, Wonogiri, Pengetan Hadeging Nagari Kraton Kasunanan Surakarta, hingga prosesi Tutup Suro sebagai penutup bulan keramat dalam penanggalan Jawa.