Program Hilirisasi Aluminium Pemerintah Serap Ribuan Tenaga Kerja

Program Hilirisasi Aluminium Pemerintah Serap Ribuan Tenaga Kerja

 

Jakarta — Program hilirisasi aluminium terintegrasi yang dijalankan Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) di Mempawah, Kalimantan Barat, berhasil menciptakan dampak signifikan bagi perekonomian daerah. Melalui pengembangan industri dari hulu hingga hilir, inisiatif ini telah menyerap sekitar 3.130 tenaga kerja baru di berbagai sektor terkait.

 

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti nyata hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.

 

“Kami percaya bahwa hilirisasi harus membawa dampak langsung bagi masyarakat sekitar. Lapangan kerja yang tercipta adalah wujud nyata dari misi MIND ID untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berkelanjutan,” ujarnya.

 

Serapan tenaga kerja tersebut berasal dari berbagai proyek strategis, di antaranya Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I yang telah menyerap sekitar 1.000 pekerja, SGAR Fase II yang sedang dibangun dengan serapan 880 pekerja, Pabrik Smelter Aluminium Baru yang masih dalam tahap perencanaan dengan proyeksi 1.000 pekerja, serta Fasilitas Washed Bauxite yang direncanakan menyerap 250 pekerja.

 

Pria menegaskan, MIND ID berkomitmen untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dari daerah sekitar proyek. Setiap pekerja yang direkrut akan mendapatkan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan guna meningkatkan kapasitas serta daya saing mereka di masa depan.

 

“Hal ini tentunya juga menjadi fondasi bagi pengembangan hilirisasi dan industrialisasi jangka panjang di daerah, agar penciptaan nilai tambah dari sektor pertambangan lebih berkelanjutan,” tambahnya.

 

Selain memberikan lapangan kerja langsung, program hilirisasi ini juga diperkirakan memicu efek berganda (multiplier effect) yang besar pada sektor pendukung. Mulai dari infrastruktur dan jasa konstruksi, jasa pertambangan, logistik dan transportasi, hingga UMKM lokal seperti kuliner, akomodasi, dan penyedia barang serta jasa lainnya.

 

“Kegiatan hilirisasi yang aktif tentu akan membutuhkan banyak kolaborasi dengan masyarakat. Kami yakin hal ini akan mendorong peningkatan serapan tenaga kerja yang jauh lebih besar di sektor-sektor pendukung,” pungkas Pria.

 

Sejalan dengan amanat UUD 1945, MIND ID menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus ditujukan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Melalui hilirisasi aluminium di Mempawah, pemerintah bersama BUMN sektor pertambangan berupaya menciptakan nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri aluminium. ()

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed