Tim Pengmas UI Hadirkan Terapi Reminiscence Berbasis Warisan Budaya untuk Tingkatkan Kesehatan Kognitif Lansia di Depok

Tim Pengmas UI Hadirkan Terapi Reminiscence Berbasis Warisan Budaya untuk Tingkatkan Kesehatan Kognitif Lansia di Depok

Depok – Sebuah kegiatan bertajuk “Terapi Reminiscence Berbasis Warisan Budaya untuk Meningkatkan Kesehatan Kognitif Lansia” sukses digelar pada Senin, 6 Oktober 2025 di Aula Masjid Ibadurrahman RW08, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Acara ini diikuti oleh 40 orang lansia yang antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Acara diawali dengan sambutan pembuka dari Dr. Isman Pratama Nasution, dosen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam menjaga kesehatan mental dan kognitif para lansia. Menurutnya, terapi berbasis memori budaya dapat memberikan stimulus positif yang membantu menjaga daya ingat sekaligus memperkuat identitas komunitas.

Kegiatan inti berupa seminar dan forum group discussion (FGD) menghadirkan Ratu Faradiba dari Depok Heritage Community sebagai narasumber. Ia memaparkan bagaimana warisan budaya lokal, mulai dari cerita rakyat, permainan tradisional, hingga makanan khas, dapat menjadi media efektif dalam terapi reminiscence. Dengan mengingat dan membicarakan kembali pengalaman masa lalu yang terkait budaya, para lansia diajak untuk merefleksikan kenangan sekaligus mempererat hubungan sosial di antara mereka.

Selain paparan narasumber, sesi FGD menjadi ruang interaktif bagi para peserta. Lansia dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berbagi cerita masa lalu, mengenang tradisi, dan mengekspresikan pengalaman pribadi. Kegiatan ini difasilitasi oleh mahasiswa S2 Arkeologi UI yang turut membantu jalannya acara agar lebih terarah dan menyenangkan.

Para peserta mengaku senang karena kegiatan ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga membawa suasana hangat penuh nostalgia. Banyak di antara mereka merasa lebih bersemangat dan termotivasi setelah berbagi pengalaman dengan sesama.

Melalui kegiatan ini, penyelenggara berharap terapi reminiscence berbasis warisan budaya dapat menjadi salah satu metode yang efektif dalam mendukung kesehatan kognitif lansia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan pentingnya warisan budaya lokal sebagai sumber nilai yang relevan bagi kesejahteraan masyarakat di masa kini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed