Dekat Tanpa Sekat: Kalapas Cilegon Hadir Sebagai Sahabat Perubahan bagi Warga Binaan

Dekat Tanpa Sekat: Kalapas Cilegon Hadir Sebagai Sahabat Perubahan bagi Warga Binaan

 

CILEGON — Suasana penuh haru dan semangat terasa di Lapangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Banten, pada hari Rabu (8/10/25) saat Kepala Lapas, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, memberikan pengarahan dan perkenalan kepada seluruh warga binaan. Kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen pembinaan dan menumbuhkan kembali semangat perubahan bagi seluruh penghuni Lapas.

Dalam sambutannya, Kalapas yang baru menjabat ini menegaskan pentingnya membangun budaya saling menghargai, disiplin, dan optimisme di dalam lingkungan pemasyarakatan. Ia menekankan bahwa Lapas bukanlah tempat untuk menghakimi, melainkan ruang untuk memperbaiki diri dan menata kembali masa depan.

“Saya datang ke sini bukan untuk menilai masa lalu kalian, tapi untuk berjalan bersama dalam perjalanan menuju perubahan. Setiap orang yang ada di ruangan ini punya kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik. Lapas ini bukan akhir, tapi awal dari babak baru kehidupan,” ungkap Raja Muhammad Ismael Novadiansyah dengan penuh empati.

Beliau juga mengajak seluruh warga binaan untuk aktif dalam berbagai kegiatan pembinaan, baik keagamaan, keterampilan, maupun sosial, sebagai bagian dari proses pemulihan diri dan reintegrasi sosial.

“Mari kita isi hari-hari di sini dengan hal positif. Jadikan setiap langkah sebagai proses menuju kebebasan yang bermartabat. Saya ingin melihat kalian keluar dari sini dengan kepala tegak, membawa harapan, bukan penyesalan,” tambahnya.

Kegiatan perkenalan tersebut juga menjadi ajang silaturahmi antara pimpinan baru dengan seluruh jajaran pegawai dan warga binaan. Dalam suasana penuh keakraban, Kalapas menegaskan komitmennya untuk menjadikan Lapas Kelas IIA Cilegon sebagai tempat pembinaan yang humanis, berintegritas, dan berorientasi pada pemulihan moral serta mental.

Dengan semangat pembaruan yang dibawanya, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah berharap seluruh pihak dapat bersinergi menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan penuh harapan.

“Kita mungkin datang ke sini dengan cerita yang berbeda, tapi saya percaya kita semua bisa pulang dengan cerita yang lebih baik,” tutup Kalapas dengan nada penuh harapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *