Lahan Terbatas Bukan Halangan, Rutan Surakarta Gandeng Mahasiswa UNS Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Hidroponik
Surakarta – Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan meski dengan keterbatasan lahan, Rutan Kelas I Surakarta mengambil langkah inovatif dengan menggandeng mahasiswa Program Studi D3 Agribisnis Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS), Senin (20/10). Kolaborasi ini diwujudkan melalui pembangunan greenhouse dengan sistem hidroponik yang menjadi solusi pertanian modern tanpa membutuhkan lahan luas.
Inisiatif ini tidak hanya sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian pangan, tetapi juga menjadi implementasi nyata dari 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dalam pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Melalui program ini, WBP diberikan pelatihan langsung dalam budidaya tanaman hidroponik, sekaligus membuka ruang pembinaan berbasis keterampilan produktif dan berkelanjutan.
Greenhouse hidroponik tersebut akan dikelola dan dimonitor secara berkala dengan pendampingan dari mahasiswa UNS sebagai bentuk sinergi pendidikan dan pembinaan pemasyarakatan. Sistem ini memungkinkan Rutan Surakarta untuk tetap produktif meskipun memiliki keterbatasan lahan, sekaligus menjadi model inovatif pemasyarakatan mandiri pangan.
Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini. “Kami sangat menyambut baik kerjasama dengan UNS ini. Terbatasnya lahan bukan menjadi penghalang bagi kami untuk berinovasi. Melalui sistem hidroponik ini, kami ingin membuktikan bahwa Rutan Surakarta dapat berkontribusi nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan bermanfaat,” tegas Karutan.
Dengan adanya langkah strategis ini, Rutan Surakarta menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan yang adaptif, produktif, dan berwawasan masa depan.