Gerakan Rukun Sama Teman Digelorakan, Polsek Sumberlawang Targetkan SMAN 1 Jadi Sekolah Ramah Anak dan Benteng Anti Bullying

Gerakan Rukun Sama Teman Digelorakan, Polsek Sumberlawang Targetkan SMAN 1 Jadi Sekolah Ramah Anak dan Benteng Anti Bullying

Jendela Jateng News

SRAGEN – Polsek Sumberlawang menggelorakan Gerakan Rukun Sama Teman di SMAN 1 Sumberlawang sebagai langkah strategis dan terukur untuk menjadikan sekolah sebagai ruang aman, ramah anak, serta bebas dari segala bentuk kekerasan dan bullying.

Gerakan ini bukan sekadar seremonial, melainkan upaya sistematis membangun budaya saling menghormati di lingkungan pendidikan.

Kegiatan yang digelar pada Rabu (17/12/2025) di halaman GOR SMAN 1 Sumberlawang ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Jawa Tengah Gita Setyaningrum, Kepala SMAN 1 Sumberlawang Bekti Ratna Timur Astuti, Camat Sumberlawang Iwan Budiyanto, Kapolsek Sumberlawang AKP Sudarmaji, Danramil 17 Sumberlawang Kapten Inf Moris Novi Hera Setiawan, Kepala Desa Pendem Sunarto, serta diikuti oleh para wali kelas XI dan XII, seluruh dewan guru SMAN 1 Sumberlawang, serta sekitar 600 siswa-siswi kelas XI dan XII SMAN 1 Sumberlawang.

Kehadiran lintas sektor tersebut menegaskan bahwa pencegahan bullying adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya sekolah semata.

Kapolsek Sumberlawang AKP Sudarmaji, yang hadir mewakili Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, menegaskan bahwa tujuan utama Gerakan Rukun Sama Teman adalah membentuk karakter pelajar yang berempati, berani menolak kekerasan, serta aktif melindungi teman sebaya dari praktik perundungan.

“Gerakan ini bertujuan menciptakan iklim sekolah yang aman secara fisik dan psikologis. Anak-anak harus merasa dihargai, dilindungi, dan didengar. Dengan begitu, potensi bullying dapat dicegah sebelum berkembang menjadi persoalan serius,” ujar AKP Sudarmaji.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sasaran strategis gerakan ini meliputi peningkatan kesadaran pelajar tentang bahaya bullying, penguatan peran guru dan wali kelas dalam deteksi dini, serta mendorong keberanian siswa untuk melapor tanpa rasa takut atau stigma.

Kapolsek juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan aparat penegak hukum.

Deklarasi rukun sesama teman menjadi simbol komitmen bersama, sekaligus tonggak awal perubahan budaya di SMAN 1 Sumberlawang.

Melalui ikrar tersebut, para siswa menyatakan sikap menolak perundungan, menjunjung tinggi nilai persaudaraan, serta menjaga integritas dalam pergaulan sehari-hari.

“Sekolah ramah anak tidak hanya diukur dari fasilitas, tetapi dari perilaku warganya. Ketika siswa berani saling menjaga dan menghormati, maka bullying tidak akan mendapat ruang,” tegas AKP Sudarmaji.

Kegiatan ini juga diarahkan untuk membangun ketahanan mental pelajar di era digital, di mana ancaman cyberbullying semakin nyata. Melalui edukasi langsung, siswa dibekali pemahaman agar bijak bermedia sosial dan tidak menjadikan ruang digital sebagai sarana kekerasan baru.

Dengan Gerakan Rukun Sama Teman, Polsek Sumberlawang berharap SMAN 1 Sumberlawang dapat menjadi role model sekolah ramah anak dan anti bullying di Kabupaten Sragen, sekaligus mencetak generasi muda yang berkarakter kuat, berintegritas, dan siap menghadapi masa depan tanpa kekerasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *